SINGKONG (CASSAVA)
Singkong
merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata
bergaris tengah 5-10 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis yang
ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat
terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya serat dan karbohidrat namun miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida.
Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi
yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan
sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat
pula dibuat tepung tapioka.
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu secara ilmiah mempunyai klasifikasi:
|
Dalam bahasa daerah di Indonesia antara lain dinamakan :
- Jawa : tela, pohong
- Sunda : sampeu
- Madura : sabreng, tela belada(?)
- Papua : pangala
- Aceh : ubi kayee(?)
- Makassar : lame kayu(?)
Dalam bahasa asing dinamakan:
- Inggris : cassava
- Filipina : kamoteng kahoy, balanghoy
- Thai : sampalang
- Vietnam : củ sắn, khoai mì
- Srilanka : maniok
- India : kappa
- China : mushu
- Brazil : mandioca, aipim, macaxera
- Afrika-Swahili : mogo, mihogo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar